KETIMPANGAN PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN DAN DAN KEMISKINAN DI PROVINSI
Abstract
Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) mencatat jumlah penduduk miskin di Aceh pada Maret 2021 sebanyak 834,24 ribu orang, meningkat 0,04 persen dibandingkan September 2020 sebanyak 833,91 ribu orang. Namun, angka kemiskinan di Aceh mengalami penurunan dari 10,43 persen pada September 2020 menjadi 10,33 persen pada Maret 2021. Secara rinci, tingkat kemiskinan di pedesaan Aceh menurun dari 17,96 persen pada September 2020 menjadi 17,78 persen pada Maret 2021. Sementara itu, kemiskinan perkotaan di Aceh akan meningkat dari 10,31 persen pada September 2020 menjadi 10,46 persen pada Maret 2021.
Penelitian ini dilakukan di Provinsi Aceh pada 23 kabupaten/kota. Data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder adalah data yang bersumber dari publikasi di berbagai instansi pemerintah, antara lain Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Aceh dan instansi terkait lainnya yang terkait dengan penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah model deskriptif kualitatif dan juga menggunakan model Koefisien William Son.
Dari 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh, pendapatan per kapita yang paling merata dengan koefisien Williamson di bawah 0,05 adalah Aceh Singkil, Aceh Selatan, Sabang, Langsa, Subulussalam, Aceh Tamiang, Nagan Raya, Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tengah, Kabupaten Aceh Barat, Aceh Besar, Bireuen dan Aceh Barat Daya. Ternyata ketimpangan pendapatan yang terjadi akan meningkatkan tingkat kemiskinan yang terjadi di Provinsi Aceh.
Diharapkan pemerintah daerah dapat mengidentifikasi semua potensi sumber daya yang terdapat di daerahnya masing-masing dan kemudian menggalinya untuk meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto, sehingga pada gilirannya dapat meningkatkan pendapatan per kapita sendiri dan akan mengurangi jumlah penduduk miskinKeywords
Full Text:
PDFReferences
DAFTAR PUSTAKA
Adi.S. (2019). Analisis Ketimpangan Pendapatan Dan Pengembangan Sektor Unggulan Di Kabupaten Dalam Kawasan Barlingmascakeb Tahun 2007-2010. Economics Development Analysis Journal. ISSN 2252-6560
Arsyad, L., (2018). Ekonomi Pembangunan. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN, Yogyakarta.
Azis, I.Y, (1994). Ilmu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasi di Indonesia: Teknik Perencanaan Pembangunan Masa Depan di Indonesia: Diperlukan Kerangka Baru dengan Memasukkan Dimensi Regional, LPFI-UI, Jakarta.
Badan Pusat Statistik, (2020). Penjelasan Perhitungan Penduduk Miskin Provinsi Daerah Istimewa Aceh.
_________, (2020). Pendapatan Regional Propinsi di Indonesia, Jakarta.
Boediono, (2018). Teori Pertumbuhan Ekonomi, Edisi 1, BPFE-Yogyakarta.
Daneire, A., (2016) Growth, Iequality and Poverty in South-Easth Asia : The Case of thailand”, Third World planning Review.
Hasibuan, N., (2018). Pemerataan Pembangunan Ekonomi, Cetakan Pertama, Universitas Sriwijaya (UNSRI), Palembang.
Panahatan, (2019). Ketimpangan Antar Daerah. Jakarta: PT. Radja Grafindo.
Susanti, Hera, M. Ikhsan, dan Widyanti, (2015). Indikator-indikator Makroekonomi, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Syafrijal, (2018). Ketimpangan Antar Wilayah. Jakarta: Erlangga.
Todaro, M.P, (2018). Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga, Alih Bahasa oleh Ir. Burhanuddin Abdullah, M.A, Erlangga, Jakarta.
Widodo, S. (2020). Pendapatan Nasional. Jakarta: Erlangga,
Wie Thee Kian, (2021). Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan, LP3ES, Jakarta.
DOI: https://doi.org/10.22373/jep.v13i2.768
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Jurnal Ekonomi dan Pembangunan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Indexed By
Jurnal Ekonomi dan Pembangunan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License
{C}